Selasa, 27 November 2012

Komunikasi Asertif, Agresif dan Pasif

Mengembangkan Ketegasan Positif Dalam KOMUNIKASI

Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengatakan TIDAK,
Apakah Anda merasa seperti orang-injak?
apakah Anda pernah  merasa tidak enak mengenai perasaan orang lain?
Apakah Anda mengalami kesulitan mengekspresikan pikiran dan perasaan Anda?
Apakah Anda ingin belajar lebih baik bagaimana untuk membela diri sendiri dan bertanggung jawab?
Apakah Anda memiliki kesulitan menjaga emosi Anda di bawah kendali?
Ataukah  terkadang kita berfikir bahwa kita harus menyenangkan hati atau tunduk
kepada orang lain. Jika kita menentang mereka mungkin akan menyebabkan masalah
Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak kita suka atau bertentangan
dengan pendapat kita ,maka kita sebaiknya diam saja. Lalu kita hindari dan
putuskan komunikasi kita dengan dia. waaww,,ciyuuzz??

Jika Anda menjawab ya untuk semua pertanyaan di atas,maka Anda termasuk orang yang kurang/tidak asertif, maaf yaah,,bukan berarti meilai anda secara terbuka. Anda harus benar-benar belajar tentang komunikasi asertif

apa itu komunikasi asertif ?? 
Jika jawaban Anda menyetujui hal- hal di atas, maka Anda boleh dikategorikan masuk ke dalam kelompok orang yang kurang/tidak asertif. Maaf untuk mengatakannya terus terang, banyak jawaban dari orang yang saya tanyakan dengan dalih mereka umumnya, “kalau kita menentang mereka apalagi atasan kita, atau istri/suami, bisa kacau kita” Jadi lebih baik mengalah lah, mengalah untuk menang. Demikian dalih mereka.

Komunikasi asertif adalah ketika kita dengan tegas dan positif mengekspresikan diri kita. Tanpa maksud mengalah dan juga menyerang orang lain. Apakah kita harus merasa tertekan saat menyampaikan isi hati kita? Misalnya dalam situasi, seseorang meminjam barang atau uang Anda, dia janji mengembalikannnya katakanlah dalam waktu dua minggu. Ternyata setelah dua minggu bahkan 3 minggu dia belum mengembalikannya. Apakah kita diam, dan berharap dia ingat dan mengembalikannya? Bagaimana kalau dia tidak ingat-ingat terus? Dan kita pun tetap diam. Jangan-jangan kita mengumpat dia dalam hati, akhirnya kita menjadi tersiksa. Tentu langkah yang paling sehat adalah dengan langsung berkata kepada dia, “saya saat ini membutuhkan buku/uang yang Anda pinjam dua minggu yang lalu”. Lalu dengarkan responnya.
What assertiveness is NOT:
Aggressive
Passive
Passive-Aggressive

Perlu diingat  bahwa komunikasi asertif tidak sama dengan komunikasi agresif.  Komunikasi agresif itu terkesan menghakimi orang lain ( biasanya dominan dan egonya tinggi )  mengekspresikan pikiran dan keyakinan dengan cara yang sering tidak jujur​​, biasanya tidak patut, dan selalu melanggar hak-hak orang lain
misalnya saja Anda ditawari untuk membeli pakaian yang dijual oleh teman Anda, mungkin Anda tidak suka dari berbagai jenis pakaian yang ditawari teman Anda, katakanlah model pakaiannya NORAK. Kalu Anda diam dan pura-pura tidak ada apa-apa, berarti Anda memilih berkomunikasi secara pasif. atau Anda berkata dengan teman Anda bahwa " aku ga suka,,pakaian yang kamu jual koq norak-norak banget siih,,,?". dampaknya dia akan kecewa dan tidak mau lagi menawari kepada Anda. kalimat yang asertif adalah " sebenarnya saya lebih suka pakaian yang agak sederhana"  Dia akan berfikir bahwa dia tidak salah, hanya selera Anda saja yang kurang pas. Dia senang, dan lain waktu dia kan berkata “ oke deeh,,nanti saya akan bawa pakaian yang kamu suka, mau yang semuanya polos atau yang banyak payetnya? hehehe”. 

Nah hasil komunikasi asertif ini akan membuat hubungan lebih baik. Yang membuat hubungan kita putus adalah ketika kita dengan diam-diam menjauhi orang lain karena kita tidak setuju dengan dia, dan kita tidak mau berterus terang, atau ketika kita sering menyerang orang lain, dan kapok berkomunikasi dengan kita. Keterus terangan seperti ini lah yang disebut dengan Komunikasi Asertif. Namun tolong Anda jeli akan sebenarnya saya lebih suka pakaian yang agak sederhana”. Bukan dengan berkata " aku ga sukaa,,pakaian yang kamu jual koq norak-norak banget siih,,,?". Sebab ada dua perbedaan yang sangat besar dalam kalimat di atas, yang asertif kita mengakatan “Saya lebih suka……Jadi kita menyampaikan atau mengekspresikan perasaan kita. Kalau kalimat yang kedua, “pakaiaan yang kamu jual koq……” berarti kita  menyerang seseorang. Kalimat kedua ini disebut dengan kalimat agresif. nah sudah bisa kita bedakan kan,,mana yang termasuk komunikasi asertif dan mana yang agresif.
Tujuan dari Perilaku Agresif adalah Dominasi dan menang, memaksa yang lain untuk menurunkan serta memalukan, merendahkan orang lain, meremehkan, atau kuat sehingga mereka menjadi lemah dan kurang dapat mengekspresikan dan mempertahankan kebutuhan dan hak-hak

lain halnya dengan komunikasi pasif  dimana komunikasi ini melanggar hak Anda sendiri dengan gagal untuk mengungkapkan perasaan yang jujur​​, pikiran, dan keyakinan dan akibatnya memungkinkan orang lain untuk melanggar Anda, mungkin menghormati hak-hak orang lain sementara mengabaikan hak-hak Anda sendiri, tidak berkomunikasi secara langsung ketika situasi menjamin itu, membiarkan orang lain untuk "berjalan di" atau mengendalikan Anda. membiarkan batas Anda untuk dilanggar. Tujuan dari perilaku pasif/ nonassertive:
untuk menenangkan orang lain
untuk menghindari konflik.

Jadi kunci pertama untuk berkomunikasi asertif adalah “I Message” Sampaikan perasaan Anda, pikiran atau opini Anda. Tidak ada satu kekuatan pun di dunia ini yang dapat menghambat Anda untuk mengkomunikasikan diri bukan? 
salam sobat INDONESIA